Kamis, 31 Oktober 2013

sejarah- sejarah penting



Sejarah
  • Sejarah iPhone dimulai saat Steve Jobs, CEO dari Apple Inc. memerintahkan ilmuwan-ilmuwan Apple untuk mempelajari secara lebih mendalam teknologi layar sentuh. Pengembangan dari unit iPhone itu sendiri dimulai nyaris 10 tahun sebelum iPhone pertama diluncurkan di pasaran. Pada tahun 1999, Apple mematenkan hak untuk menggunakan nama domain iphone.org Beberapa tahun kemudian, Apple mengumumkan rencana mereka untuk berinvestasi dalam bisnis telepon genggam.
  • Apple mengejutkan dunia pada tanggal 29 Juni 2007 saat mereka memutuskan untuk terang-terangan terjun ke dalam kancah persaingan bisnis telepon genggam. Secara ekslusif Apple menggaet AT&T Wireless sebagai mitranya untuk memasarkan iPhone 2G. Saat pertama kali dikembangkan, Apple hendak menjadikan iPhone unit telepon genggam yang memadukan fitur entertainment iPod dengan fungsi komunikasi sebuah telepon genggam. Lebih lagi iPhone 2G dilengkapi kamera berukuran 2 megapixel untuk kebutuhan foto. Pada akhir tahun 2007, iPhone sukses menjual lebih dari 3 juta unit iPhone 2G. Tidak berhenti sampai disitu saja, pada pertengahan tahun 2008, penjualan iPhone 2G bahkan menembus angka 6 juta unit. Walau terbilang revolusioner dan sukses sebagai unit telepon genggam yang mengkhususkan diri pada fitur hiburan dan akses internet, iPhone 2G dikritik khalayak ramai dan pengguna karena kemampuan akses internetnya yang masih terbatas.
  • Pada tanggal 11 Juni 2008, Apple memenuhi harapan para pengguna iPhone 2G dengan meluncurkan iPhone 3G yang merupakan penyempurnaan dari pendahulunya. iPhone 3G memiliki akses internet 3G yang cepat dan handal. Fitur utama yang diusung oleh iPhone 3G selain dari akses internet dan entertainment adalah interactive games yang berjumlah banyak. Walau demikian, iPhone 3G banyak dikritik oleh pengguna karena banyaknya Bug yang terselip dalam Sistem Operasi yang kerap mengakibatkan terjadinya error saat telepon dioperasikan.
  • Sebagai respon terhadap banyaknya masalah yang dihadapi oleh iPhone 3G, Apple secara sigap merilis iPhone 3GS yang merupakan penyempurnaan dari iPhone sebelumnya. Ada banyak perbedaan antara iPhone 3GS dan pendahulunya iPhone 3G. Di antaranya adalah penggunaan prosesor AAR 11 600 MHz pada iPhone 3GS, dimana iPhone 3G masih menggunakan prosesor ARM 11 412 MHz. Lebih lagi iPhone 3GS mendukung penggunaan piranti OpenGL ES 2.0, sedangkan iPhone 3G hanya mendukung penggunaan piranti OpenGL yes 1.1. Fitur yang paling menonjol dari iPhone 3GS tentu saja adalah kemampuan akses internetnya yang jelas jauh lebih cepat dan handal disbanding dengan seri iPhone 3G. iPhone 3GS juga dilengkapi teknologi nirkabel HSDPA WiFi dengan kapasitas 7.2 MB dan Bluetooth 2.1. Dari segi perangkat keras, berbeda dengan iPhone 2G dan 3G yang masih menggunakan kamera 2 megapixel, Apple melengkapi iPhone 3GS dengan kamera 3,5 megapixel. iPhone 3GS juga menjadi iphone pertama yang memiliki fitur merekam video. iPhone 3GS terbukti sukses di pasaran dengan 3 Juta unit terjual hanya dalam kurun waktu 3 hari dan download 10 juta aplikasi untuk iPhone 3GS oleh para pengguna yang terjadi dalam 2 - 3 minggu berikut.
  • Tingkat penjualan iPhone 3GS sama sekali tidak terpengaruh oleh resesi ekonomi yang tengah terjadi di Amerika Serikat pada tahun 1999. Oleh karena kesuksesan produk iPhone 3GS di pasaran, Apple tercatat sebagai satu dari sedikit perusahaan yang mengalami profit raise sebesar 15%, angka yang didapat dari penjualan 2,6 juta Mac dan 5,2 juta unit iPhone 3GS. Sebuah survey yang dilakukan RBC Capital Markets membuktikan bahwa 99% pengguna iPhone sangat puas dengan produk ini, dengan 82% pengguna menjawab “sangat puas” saat mengambil survey, 73% memberikan ranking tinggi, dan 94% konsumen merasa produk iPhone 3GS memenuhi semua tuntutan mereka terhadap seri iPhone dan bahkan lebih.

Sabtu, 28 September 2013

cerpen awal persahabatan



Keinginan kecil yang terwujud
Oleh: gunawan wibisono

Bukit- bukit hijau yang berdiri  kokoh di hamparan tanah, hembusan angin pagi bercampur dengan suara  gemuruh ombak, udara dingin yang menyusup sampai ke tulang tak menghalangi Purwito untuk tetap berjalan, walaupun ia sudah mengenakan celana yang tebal, dan jaket  namun yang ia rasakan tetaplah dingin. Berbekal satu buah tingkat, dan singkong rebus yang telah di sediakan simboknya, Purwito berjalan melewati hutan pinus hingga sampai ke tebing- tebing. Ia harus berhati- hati melewati tebing tersebut karena jika tidak hati- hati ia bias terperosok dan jatuh ke laut. Tetapi seperti kebanyakan orang yang setiap harinya berada di daerah itu, Purwito dengan lincah melewati  tebing dan sampai di dasar tebing yang tingginya kira- kira hanya 25 meter dari permukaan laut. Tapi itu di saat air laut surut, jika air laut sedang pasang dasaran tebing yang berukuran kira- kira 10x 6 itu akan tenggelam oleh air laut.
Di tempat itu juga biasanya orang- orang dari jogja yang datang memancing, dan yang menjadi perhatian Purwito adalah salah satu dari kolompok orang- orang itu ada yang masih remaja, ia tidak tau pasti berapa umurnya, biasa lebih tua atau mungkin malah sebaya.
Tak hilang rasa penasaran Purwito, ia segera ke tempat yang biasa ia gunakan untuk memasang perangkap ikan. Ia menuju ke gua setengah lingkaran dengan atap sebuah batu besar di pojok tebing, dan disitu ternyata sudah ada karyo yang duduk di depan api
            ‘’ Sudah disini sejak jam berapa Kar?’’ Tanya Purwito yang langsung ikut duduk di sebelah Karyono.
            ‘’Lumayan lama, kira- kira sekitar sejam yang lalu aku disini’’ jawab Karyo.
            ‘’Lha sudah dapat ikan berapa?’’ Tanya Purwito.
            ‘’Baru dapat tiga, krapu sama tongkolnya dua’’ ujar Karyo sambil menunjur karung tempat ikan.
            ‘’Seharusnya ikannya banyak sekarang, air laut surut  tapi kok ikannya sepi!’’ kata Purwito.
            ‘’Mau gimana lagi Wit, kalau memang Allah hanya menghendaki dapat tiga, di trima saja lah’’ jawab Karyo.
            ‘’Memang sih, Kamu bawa rendet yang kemarin aku titipkan sama kamu ngak Kar?’’ tanya Purwito.
            ‘’Ini aku bawa’’ jawab Karyo sambil mengulurkan rendet kapada Purwito.
Rendet adalah semacam perangkap ikan yang berbentuk lingkaran, lalu di dalam lingkaran itu terdapat tali- tali kecil dan di tengahnya di beri umpan. Bila ada ikan yang mendekati umpan itu pasti akan terjerat oleh tali- tali yang terpasang.
Purwito mengambil rendet tersebut lalu memasangkan umpan yang telah ia bawa dari rumah. Kemudian pada rendet itu diberi timbel berupa batu, lalu di lempar ke laut menggunakan tongkat, tidak lupa pada bagian rendet di beri tali agar dapat di ambil kembali.
            ‘’Oh ya,, orang- orang yang sering datang memancing kemari itu kok tidak datang ya?’’ Tanya Purwito.
            ‘’Ah, pasti yang ingin kamu tanyakan soal anak kecil itu lagi kan?’’ tebak Karyo.
            ‘’Dia bukan anak kecil kar, dia itu seumuram sama kita’’ juwab Purwito.
            ‘’Memang, kamu belum lihat di Ngading? Kemarin sore aku lihat rombongan orang- orang jogja itu disana lagi pasang tenda’’ jelas Karyo.
            ‘’Benarkah? Apa anak itu juga ikut? tanya Purwito penasaran.
            ‘’Aku kurang tahu, coba saja nanti kamu kesana’’ jawab Karyo.
            ‘’Baiklah’’ kata Purwito bersemangat.
            ‘’Tapi makan dulu Wit, ini aku bawa singkong rebus’’ kata Karyo sambil membuka bungkusan berisi singkong.
            ‘’Aku  juga bawa seniri kok kar’’ kata Purwito.
            ‘’Ya sudah kita makan dulu saja’’ ajak Karyo.
Mereka berdua lalu makan ingkong rebus tersebut. Setelah lama berada disitu dan ikan yang di dapat juga tidak begitu banyak mereka pun pulang, di perjalanan pulang seperti yang telah di sepakati mereka melewati Ngading dan Purwito pun senang ketika tahu bahwa anak yang ia maksud ternyata juga ikut.
                                    ~                                  ~                                  ~
             ‘’Sudah pulang Wit?’’ sambut Simboknya ketika Purwito sampai di rumah.
            ‘’Sudah mbok ini ikannya cuma dapat empat’’ kata Purwito sambil meletakan ikan di ember.
            ‘’Ya sudah sekarang kamu istirahat dulu’’ jawab Simboknya.
Purwito segera duduk di kursi dan menyeruput secangkir kopi hangat yang di buatkan Simboknya. Memang Purwito lelah setelah mencari ikan, namun setelah minum kopi buatan simboknya rasa lelah itu seakan hilang, lalu ia memandang keluar, pohon kelapa, pohon jati, dan pohon ketela yang di tanam di depan rumahnya, lalu purwito mengalihkan pandangannya ke candela dan heranlah dia ketika di situ ada sebuah mobil.
            ‘’Itu mobilnya siapa Mbok?’’ tanya Purwito penasaran.
            ‘’Ooh, itu mobilnya pak Nugroho’’ jawab Simboknya.
            ‘’Pak Nugroho itu siapa Mbok?’’ tanya Purwito lagi.
            ‘’Simbok juga ndak tau Wit, tapi beliau sudah sering datang kemari cuma buat mancing di karang’’ kata Simboknya.
            ‘’Sudah di situ sejak kapan Mbok?’’tanya Purwito tambah penasaran.
            ‘’Sudah sejak kemarin to le, kemarin kamu lagi di belakang pas rombongannya pak Nugroho simbok persilahkan masuk’’ jelas Simboknya.
            ‘’Lha kok tumben parkirnya di sini Mbok?’’ tanya Purwito
            ‘’Iya, soalnya kalau titip di tempatnya maman masih agak jauh dari karang kasihan sama nak Fahmi’’ jelas simboknya lagi.
Purwito yakin bahwa nak fahmi yang di katakan simboknya adalah anak yang sering ia perhatikan. Purwito jadi tambah senang, jika mobil yang di gunakan rombongan itu berada di sini pasti mereka akan mampir kemari. Dan harapan untuk bisa menjadi temannya akan terwujud.
            ‘’Oh ya Mbok, kalau Simbok tau dia umurnya berapa? tanya Purwito.
            ‘’Maksudnya nak Fahmi? Katanya kemarin dia sudah kelas tiga SMA’’ jawab Simboknya.
            ‘’Berarti umurnya sekitar 18 tahun mbok’’ kata Purwito.
            ‘’Lha berarti sebaya sama kamu wit’’ sahut Simboknya.
            ‘’Iya Mbok, tapi bedanya dia sekolah sampai SMA sedangkan aku hanya sampai SD’’ jawab Purwito murung.
            ‘’Sudahlah Wit, dia itu kan anak orang kaya, sedangkan kita ini bukan dari golongan orang yang kaya. Sebenarnya Simbok juga ingin melihat kamu sekolah sampai SMA tapi keadaan kita seperti ini’’ kata Simboknya dengan terisak.
            ‘’Jangan di pikirkan Mbok, walaupun Wito tidak sekolah tapi Wito tetap sayang sama simbok sebagai orang tua, simbok sudah merawat wito semampu simbok dan wito sudah menganggapnya lebih dari cukup’’ jawab Purwito sambil merangkul bahu ibunya.
            ‘’Andai bapakmu masih hidup Wit, mungkin hidup kita tidak seperti ini’’ kata simboknya sambil mengusap air mata.
            ‘’Huus! Simbok ini lho, biarkan Bapak tenang di alam sana Mbok. Ya sudah Wito mau nyari kayu dulu buat nanti sore, Simbok istirahat saja’’  kata Purwito.
            ‘’Iya wit, hati- hati’’jawab Simboknya.
Di perjalanan Purwito merasa bersalah telah membuat Simboknya menangis, bagaimanapun keadaan keluarganya Purwito tetap menyayangi Simboknya.
Dan lama kelamaan Purwito menjadi ragu ingin menjadi teman anak dari jogja itu apakah dia mau menjadi temannya sedangkan Purwito hanyalah lulusan SD dan hidupnya yang kekurangan, Sedangkan dia anak dari orang yang kaya. Purwito lalu teringat kata Bapaknya kalau orang dari jogja itu ramah- ramah, Purwito mulai berfikir apakah anak itu juga ramah? Semoga memang benar.
                                    ~                                  ~                                  ~
            Pagi itu Purwito menuju ke Ngading, karena kemarin ia memasang perangkap disana. Sebuah tali yang terikat pada batu karang menandakan di situlah letak rendetnya. Dengan berlahan Purwito menarik tali itu, dan saat itu ada orang yang menyapanya.
            ‘’Permisi? Boleh saya ikut duduk di sini?’’ tanya seseorang tersebut.
            ‘’Silakan- silakan!’’ jawab Purwito, begitu ia menoleh kaget lah ia ketika yang berbicara itu adalah anak itu yaitu Fahmi.
            ‘’Sudah dapat ikan berapa?’’ tanya Fahmi.
            ‘’Ee… sudah,, belum dapat’’ jawab Purwito gugup.
            ‘’Oh ya, kenalkan nama saya Fahmi, lengkapnya Fahmi Yusuf Ismail’’ kata Fahmi sambil mengulurkan tangan kepada Purwito.
            ‘’Nama saya.. Purwito, di panggil saja wito’’ kata Purwito sambil berjabat tangan dengan Fahmi.
            ‘’Maaf  kalau saya menganggu panjenengan masang perangkap ikan’’ kata Fahmi.
             ‘’Oh tidak apa- apa, saya justru senang di temani’’ jawab Purwito.
Mereka berdua pun duduk bersama, Fahmi asyik memancing sedangkan Purwito asyik dengan rendetnya. Purwito benar- benar tidak menyangka bahwa dia akan dapat bertemu dengan fahmi, anak dari jogja. Anak yang ramah seperti yang di katakan almarhum ayahnya, walaupun Purwito tidak sekolah dan hidup kekurangan tapi Fahmi tetap bersikap baik kepada Purwito. Dan seiring berjalannya waktu mereka saling mengenal dan akhirnya menjadi sahabat.


                                                                                                                        tamat

Sabtu, 31 Agustus 2013

Sejarah Batik di Indonesia



       Sejarah pembatikan di Indonesia berkait erat dengan perkembangan kerajaan Majapahit dan penyebaran ajaran Islam di Tanah Jawa. Dalam beberapa catatan, pengembangan batik banyak dilakukan pada masa-masa kerajaan Mataram, kemudian pada masa kerjaan Solo dan Yogyakarta. 

        Jadi kesenian batik ini di Indonesia telah dikenal sejak zaman kerjaan Majapahit dan terus berkembang kepada kerajaan dan raja-raja berikutnya. Adapun mulai meluasnya kesenian batik ini menjadi milik rakyat Indonesia dan khususnya suku Jawa ialah setelah akhir abad ke-XVIII atau awal abad ke-XIX. Batik yang dihasilkan ialah semuanya batik tulis sampai awal abad ke-XX dan batik cap dikenal baru setelah perang dunia kesatu habis atau sekitar tahun 1920. Adapun kaitan dengan penyebaran ajaran Islam. Banyak daerah-daerah pusat perbatikan di Jawa adalah daerah-daerah santri dan kemudian Batik menjadi alat perjaungan ekonomi oleh tokoh-tokoh pedangan Muslim melawan perekonomian Belanda.
 

        Kesenian batik adalah kesenian gambar di atas kain untuk pakaian yang menjadi salah satu kebudayaan keluaga raja-raja Indonesia zaman dulu. Awalnya batik dikerjakan hanya terbatas dalam kraton saja dan hasilnya untuk pakaian raja dan keluarga serta para pengikutnya. Oleh karena banyak dari pengikut raja yang tinggal diluar kraton, maka kesenian batik ini dibawa oleh mereka keluar kraton dan dikerjakan ditempatnya masing-masing.
 

        Lama-lama kesenian batik ini ditiru oleh rakyat terdekat dan selanjutnya meluas menjadi pekerjaan kaum wanita dalam rumah tangganya untuk mengisi waktu senggang. Selanjutnya, batik yang tadinya hanya pakaian keluarga kraton, kemudian menjadi pakaian rakyat yang digemari, baik wanita maupun pria. Bahan kain putih yang dipergunakan waktu itu adalah hasil tenunan sendiri.
 

        Sedang bahan-bahan pewarna yang dipakai tediri dari tumbuh-tumbuhan asli Indonesia yang dibuat sendiri antara lain dari: pohon mengkudu, tinggi, soga, nila, dan bahan sodanya dibuat dari soda abu, serta garamnya dibuat dari tanahlumpur.

        Jaman MajapahitBatik yang telah menjadi kebudayaan di kerajaan Majahit, pat ditelusuri di daerah Mojokerto dan Tulung Agung. Mojoketo adalah daerah yang erat hubungannya dengan kerajaan Majapahit semasa dahulu dan asal nama Majokerto ada hubungannya dengan Majapahit. Kaitannya dengan perkembangan batik asal Majapahit berkembang di Tulung Agung adalah riwayat perkembangan pembatikan didaerah ini, dapat digali dari peninggalan di zaman kerajaan Majapahit. Pada waktu itu daerah Tulungagung yang sebagian terdiri dari rawa-rawa dalam sejarah terkenal dengan nama daerah Bonorowo, yang pada saat bekembangnya Majapahit daerah itu dikuasai oleh seorang yang benama Adipati Kalang, dan tidak mau tunduk kepada kerajaan Majapahit.
 

        Diceritakan bahwa dalam aksi polisionil yang dilancarkan oleh Majapahati, Adipati Kalang tewas dalam pertempuran yang konon dikabarkan disekitar desa yang sekarang bernama Kalangbret. Demikianlah maka petugas-petugas tentara dan keluara kerajaan Majapahit yang menetap dan tinggal diwilayah Bonorowo atau yang sekarang bernama Tulungagung antara lain juga membawa kesenian membuat batik asli.

  • Sejarah Batik Pekalongan
       Meskipun tidak ada catatan resmi kapan batik mulai dikenal di Pekalongan, namun menurut perkiraan batik sudah ada di Pekalongan sekitar tahun 1800. Bahkan menurut data yang tercatat di Deperindag, motif batik itu ada yang dibuat 1802, seperti motif pohon kecil berupa bahan baju. 

       Namun perkembangan yang signifikan diperkirakan terjadi setelah perang besar pada tahun 1825-1830 di kerajaan Mataram yang sering disebut dengan perang Diponegoro atau perang Jawa. Dengan terjadinya peperangan ini mendesak keluarga kraton serta para pengikutnya banyak yang meninggalkan daerah kerajaan. Mereka kemudian tersebar ke arah Timur dan Barat. Kemudian di daerah - daerah baru itu para keluarga dan pengikutnya mengembangkan batik.
 

       Ke timur batik Solo dan Yogyakarta menyempurnakan corak batik yang telah ada di Mojokerto serta Tulungagung hingga menyebar ke Gresik, Surabaya dan Madura. Sedang ke arah Barat batik berkembang di Banyumas, Kebumen, Tegal, Cirebon dan Pekalongan. Dengan adanya migrasi ini, maka batik Pekalongan yang telah ada sebelumnya semakin berkembang.
 

       Seiring berjalannya waktu, Batik Pekalongan mengalami perkembangan pesat dibandingkan dengan daerah lain. Di daerah ini batik berkembang di sekitar daerah pantai, yaitu di daerah Pekalongan kota dan daerah Buaran, Pekajangan serta Wonopringgo.

  • Batik Pekalongan, antara Masa Lampau dan Kini
       BATIK pekalongan menjadi sangat khas karena bertopang sepenuhnya pada ratusan pengusaha kecil, bukan pada segelintir pengusaha bermodal besar. Sejak berpuluh tahun lampau hingga sekarang, sebagian besar proses produksi batik pekalongan dikerjakan di rumah-rumah. 

       Akibatnya, batik pekalongan menyatu erat dengan kehidupan masyarakat Pekalongan yang kini terbagi dalam dua wilayah administratif, yakni Kota Pekalongan dan Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah. Batik pekalongan adalah napas kehidupan sehari-sehari warga Pekalongan. Ia menghidupi dan dihidupi warga Pekalongan.
 

       Meskipun demikian, sama dengan usaha kecil dan menengah lainnya di Indonesia, usaha batik pekalongan kini tengah menghadapi masa transisi. Perkembangan dunia yang semakin kompleks dan munculnya negara pesaing baru, seperti Vietnam, menantang industri batik pekalongan untuk segera mentransformasikan dirinya ke arah yang lebih modern.
 

       Gagal melewati masa transisi ini, batik pekalongan mungkin hanya akan dikenang generasi mendatang lewat buku sejarah.
 

       Ketika itu, pola kerja tukang batik masih sangat dipengaruhi siklus pertanian. Saat berlangsung masa tanam atau masa panen padi, mereka sepenuhnya bekerja di sawah. Namun, di antara masa tanam dan masa panen, mereka bekerja sepenuhnya sebagai tukang batik.
 

       ZAMAN telah berubah. Pekerja batik di Pekalongan kini tidak lagi didominasi petani. Mereka kebanyakan berasal dari kalangan muda setempat yang ingin mencari nafkah. Hidup mereka mungkin sepenuhnya bergantung pada pekerjaan membatik.
 

       Apa yang dihadapi industri batik pekalongan saat ini mungkin adalah sama dengan persoalan yang dihadapi industri lainnya di Indonesia, terutama yang berbasis pada pengusaha kecil dan menengah.
 

       Persoalan itu, antara lain, berupa menurunnya daya saing yang ditunjukkan dengan harga jual produk yang lebih tinggi dibanding harga jual produk sejenis yang dihasilkan negara lain. Padahal, kualitas produk yang dihasikan negara pesaing lebih baik dibanding produk pengusaha Indonesia.
 

       Penyebab persoalan ini bermacam-macam, mulai dari rendahnya produktivitas dan keterampilan pekerja, kurangnya inisiatif pengusaha untuk melakukan inovasi produk, hingga usangnya peralatan mesin pendukung proses produksi.

Pengertian Dan Jenis-Jenis Batik

Batik adalah salah satu warisan budaya leluhur, dan kita patut bangga karena banyak macam-macam motif yang terdapat di Indonesia. Dan sekarang ini batik memiliki berbagai corak yang sangat beragam, dan saat ini bukan hanya dibuat untuk kain saja melainkan juga berbagai barang hal seperti jaket, sepatu, sarung kering, bahkan boneka. Dan berikut ini adalah penjelasan tentang jenis dan juga sedikit tentang cara pembuatannya
         Dahulu batik dibuat dalam bahan berwarna  putih yang terbuat dari kapas (kain mori) . Sekarang ini semakin berkembang dengan bahan-bahan semacam sutera, poliester, rayon dan bahan sintetis lainnya. Motif batik sendiri dibentuk dengan cairan lilin yang menggunakan alat bernama canting untuk motif halus, atau kuas untuk motif berukuran besar, dengan demikian maka cairan lilin dapat meresap ke dalam serat sebuah kain. Setelah itu, kain yang sudah berhasil dilukis dengan lilin tadi, lalu dicelup dengan warna yang diinginkan oleh si pembuat, biasanya dimulai dengan warna-warna muda. Pencelupan kemudian dilakukan untuk motif lain dengan warna lebih tua atau gelap. Kemudian Setelah beberapa kali proses pewarnaan, kain yang telah dibatik dicelupkan ke dalam bahan kimia dengan tujuan melarutkan lilin.
Dan berikut adalah macam macam batik berdasarkan motif/corak:
Batik Kraton

Penjelasan :  awal mula dari semua jenis batik yang berkembang di Indonesia. Motifnya mengandung makna filosofi hidup. Batik-batik ini dibuat oleh para putri kraton dan juga pembatik-pembatik ahli yang hidup di lingkungan kraton. Pada dasarnya motifnya terlarang untuk digunakan oleh orang “biasa” seperti motif Batik Parang Barong, Batik Parang Rusak termasuk Batik Udan Liris, dan beberapa motif lainnya.
Batik Cuwiri
Penjelasan :   meruapakan motif batik yang menggunakan zat pewarna soga alam. Biasanya batik ini digunakan untuk semekan dan kemben, juga digunakan pada saat upacara mitoni. Motif batik ini kebanyakan menggunakan unsur meru dan gurda. Cuwiri sendiri memiliki arti kecil-kecil dan diharapkan untuk pemakainya pantas dan dihormati
Batik Pringgondani

Penjelasan :  Nama kesatriyan tempat tinggal Gatotkaca putera Werkudara. Motif ini biasanya ditampilkan dalam warna-warna gelap seperti biru indigo (biru nila) dan soga-coklat, serta penuh sulur-suluran kecil yang diselingi dengan naga.
Batik Sekar Jagad

Penjelasan :   salah satu motif batik khas Indonesia. Motif ini mengandung makna kecantikan dan keindahan sehingga orang lain yang melihat akan terpesona. Ada pula yang beranggapan bahwa motif Sekar Jagad sebenarnya berasal dari kata “kar jagad” yang diambil dari bahasa Jawa (Kar=peta; Jagad=dunia), sehingga motif ini juga melambangkan keragaman di seluruh dunia.
Batik Sida Luhur

Penjelasan :  Motif-motif berawalan sida (dibaca sido) merupakan golongan motif yang banyak dibuat para pembatik. Kata “sida” sendiri berarti jadi/menjadi/terlaksana. Dengan demikian, motif-motif berawalan “sida” mengandung harapan agar apa yang diinginkan bias tercapai. Motif Sida Luhur (dibaca Sido Luhur) bermakna harapan untuk mencapai kedudukan yang tinggi, dan dapat menjadi panutan masyarakat.
Batik Kawung

Penjelasan :  Motif Kawung berpola bulatan mirip buah Kawung (sejenis kelapa atau kadang juga dianggap sebagai buah kolang-kaling) yang ditata rapi secara geometris. Kadang, motif ini juga diinterpretasikan sebagai gambar bunga lotus (teratai) dengan empat lembar daun bunga yang merekah. Lotus adalah bunga yang melambangkan umur panjang dan kesucian. Biasanya motif-motif Kawung diberi nama berdasarkan besar-kecilnya bentuk bulat-lonjong yang terdapat dalam suatu motif tertentu. Misalnya : Kawung Picis adalah motif Dalam perjalanan hidupnya, manusia harus memperbaiki diri menuju kehidupan yang lebih baik, lahir maupun batin. Dahulu, kain batik bermotif tambal dipercaya bisa membantu kesembuhan orang yang sakit. Caranya adalah dengan menyelimuti orang sakit tersebut dengan kain motif tambal. Kepercayaan ini muncul karena orang yang sakit dianggap ada sesuatu “yang kurang”, sehingga untuk mengobatinya perlu “ditambal”.
Batik Sida Mukti

Penjelasan :   Sida Mukti meruapakan motif batik yang biasanya terbuat dari zat pewarna soga alam. Biasanya digunakan sebagai kain dalam upacara perkawinan. Unsur motif yang tekandung didalamnya adalah gurda. Motif-motif berawalan sida (dibaca sido) merupakan golongan motif yang banyak dibuat para pembatik. Kata “sida” sendiri berarti jadi/menjadi/terlaksana. Dengan demikian, motif-motif berawalan “sida” mengandung harapan agar apa yang diinginkan bias tercapai. Salah satunya adalah sida mukti, yang mengandung harapan untuk mencapai kebahagiaan lahir dan batin.
Batik Sudagaran

Penjelasan :  Merupakan motif larangan dari kalangan keraton yang membuat seniman dari kaum saudagar untuk menciptakan motif baru yang sesuai selera masyarakat saudagar. Mereka juga mengubah motif larangan sehingga motif tersebut dapat dipakai masyarakat umum. Desain batik Sudagaran umumnya terkesan “berani” dalam pemilihan bentuk, stilisasi atas benda-benda alam atau satwa, maupun kombinasi warna yang didominasi warna soga dan biru tua. Batik Sudagaran menyajikan kualitas dalam proses pengerjaan serta kerumitan dalam menyajikan ragam hias yang baru. Pencipta batik Sudagaran mengubah batik keraton dengan isen-isen yang rumit dan mengisinya dengan cecek (bintik) sehingga tercipta batik yang amat indah.
Batik Petani

Penjelasan :   merupakan batik yang dibuat sebagai selingan kegiatan ibu rumah tangga di rumah di kala tidak pergi ke sawah atau saat waktu senggang. Biasanya batik ini kasar dan kagok serta tidak halus. Motifnya turun temurun sesuai daerah masing-masing dan batik ini dikerjakan secara tidak profesional karena hanya sebagai sambilan. Untuk pewarnaan pun diikutkan ke saudagar.
Alat membatik
a.       sehelai kain putih
pada awal kemunculannya, kain yang digunakan sebagai bahan batik adalah kain hasil tenunan sendiri. Kain putih import baru dikenal sekitar abad ke-19. sekarang ini anda dapat dengan mudah mendapatkan kain putih dengan harga terjangkau. Jenis kain yang dapat digunakan pun beraneka ragam, dari jenis kain mori sampai jenis sutera. Ukuran pun tidak harus lebar, cukup dengan ukuran kecil.

b. Canting
Canting berfungsi semacam pena, yang diisi lilin malam cair sebagai tintanya. Bentuk canting beraneka ragam, dari yan berujun satu hingga beberapa ujung. Canting yang memiliki beberapa ujung berfungsi untuk membuat titik dalam sekali sentuhan. Sedangkan canting yang berujung satu berfungsi untuk membuat garis, lekukan dan sebagainya. Canting terdiri dari tiga bagian. Pegangan canting terbuat dari bamboo. Terdapat mangkuk sebagai tempat lilin malam, serta ujung yang berlubangsebagai ujung pena tempat keluarnya lilin malam.

c. lilin malam dan pemanas
sebelum digunakan, lillin malam harus dicairkan terlebih dahulu dengan cara dipanaskan di atas kompor atau pemanas lain. Lilin malam dalam proses pembuatan batik tulis berfungsi untuk menahan warna agar tidak masuk ke dalam serat kain di bagian yang tidak dikehendaki. Sedangkan bagian yang akan diwarnai dibiarkan tidak ditutupi lilin.

d. pewarna batik
pewarna batik yang digunakan setiap daerah berbeda-beda. Pewarna tersebut berasal dari bahan-bahan yang terdapat di daerah tersebut. Di Kebumen misalnya,pewarna batik yang digunakan adalah pohon tom, pohon pace dan mengkudu yang memberi warna merah kesemuan kuning. Di Tegal digunakan pace atau mengkudu, nila, dan soga kayu.
Agar kain batik yang anda miliki tidak cepat pudar perlu penanganan khusus pada saat pencucian dan penyimpanan. Tips cara merawat batik agar warnanya tetap bagus tidak pudar dan awet seperti tertera di bawah ini.
  1. Ketika mencuci kain batik, pisahkan baju batik dengan baju lainnya.
  2. Cucilah batik dengan menggunakan sabun lerak khusus untuk mencuci batik. Sabun jenis ini sekarang sudah banyak dijual di pasaran. Zaman dahulu batik dicuci dengan biji lerak kering (Jawa:klerek) yang dilarutkan dalam air hangat.
  3. Kain batik sebaiknya tidak dicuci menggunakan mesin cuci. Lebih disarankan hanya bagian yang benar-benar kotor bernoda yang dikucek tanpa memakai sikat. Bagian lainnya cukup diremas-remas perlahan.
  4. Mencuci batik dengan air hangat sangat disarankan oleh desainer sekaligus pecinta batik Indonesia, Edward Hutabarat. Dia juga menyarankan agar menghindari mencuci batik dengan cara diperas.
  5. Saat membilas kain batik,  cukup dengan cara dicelupkan ke dalam air bersih.
  6. Menjemur baju batik jangan sampai terkena cahaya matahari langsung. Cukup diangin-anginkan di tempat yang tidak terkontak sinar matahari.
  7. Menyeterika kain batik harus dengan standar, tidak terlalu panas.
  8. Ketika menyimpan batik di lemari pakaian, hindari memakai kapur barus. Zat kimia yang terkandung dalam kapur barus dapat merusak serat kain.
  1. Cuci menggunakan shampo rambut. Sebelumnya, larutkan dulu shampo hingga tak ada lagi bagian yang mengental. Setelah itu baru kain batik dicelupkan
  2. Anda juga bisa menggunakan sabun pencuci khusus untuk kain batik
  3. jangan digosok. Jangan pakai deterjen. Kalau batik tidak kotor cukup dicuci dengan air hangat. Sedangkan, kalau kotor, misalnya terkena noda makanan, bisa dihilangkan dengan sabun mandi atau bila kotor sekali, seperti terkena buangan knalpot, noda bisa dihilangkan dengan kulit jeruk dengan mengusapkan sabun atau kulit jeruk pada bagian yang kotor.
  4. Jangan menjemur kain batik di bawah sinar matahari langsung (tempat teduh)
  5. Kain batik jangan dicuci dengan menggunakan mesin cuci.
  6. Tak perlu memeras kain batik sebelum menjemurnya. Namun, pada saat menjemur, bagian tepi kain agak ditarik pelanpelan supaya serat yang terlipat kembali seperti semula
  7. Sebaiknya hindari penyeterikaan. Kalaupun terlalu kusut, semprotkan air di atas kain kemudian letakkan sebuah alas kain di bagian atas batik itu baru diseterika. Jadi, yang diseterika adalah kain lain yang ditaruh di atas kain batik.
  8. Disarankan untuk menyimpan batik dalam plastik agar tidak dimakan ngengat. Jangan diberi kapur barus, karena zat padat ini terlalu keras sehingga bisa merusak batik. Sebaiknya, almari tempat menyimpan batik diberi merica yang dibungkus dengan tisu untuk mengusir ngengat.
  9. Alternatif lain menggunakan akar wangi yang sebelumnya dicelup dulu ke dalam air panas, kemudian dijemur, lalu dicelup sekali lagi ke dalam air panas dan dijemur. Setelah akar wangikering, baru digunakan
  10. Anda sebaiknya juga tidak menyemprotkan parfum atau minyak wangi langsung ke kain atau pakaian berbahan batik sutera berpewarna alami. Bila Anda ingin memberi pewangi dan pelembut kain pada batik tulis, jangan disemprotkan langsung pada kainnya. Sebelumnya, tutupi dulu kain dengan koran, baru semprotkan cairan pewangi dan pelembut kain
Macam Macam Batik Indonesia berdasarkan Proses Pembuatanya
July 2nd, 2013
Pada posting kali ini NavakaShop ingin berbagi mengenai macam macam batik Indonesia dan penjelasanya. Sebelum kita mulai , pertama perlu kita tegaskan dulu definisi batik.
Batik adalah salah satu cara pembuatan bahan pakaian. Selain itu batik bisa mengacu pada dua hal. Yang pertama adalah teknik pewarnaan kain dengan menggunakan malam untuk mencegah pewarnaan sebagian dari kain. Dalam literatur internasional, teknik ini dikenal sebagai wax-resist dyeing.
 
Dari definisi diatas maka yg disebut sebagai batik adalah kain yg proses pewarnaanya seperti penjelasan sebelumnya. Maka, apabila ada kain yg motifnya seperti Batik hanya bisa disebut kain bermotif batik.. bukan batik yg sesungguhnya :D
Ok, sekarang kita masuk ke macam macam batik berdasarkan proses pembuatan, secara garis besar terbagi menjadi 2 macam ,yaitu :
I. Batik Tulis
adalah kain yang dihias dengan teksture dan corak batik menggunakan tangan. Proses pembuatan batik tulis secara tradisional  melewati 7 tahapan pembuatan :
  1. Mbathik atau Nglowong, yaitu membuat pola pada kain dengan menempelkan malam menggunakan canthing tulis. Nglowong pada sebelah kain disebut juga “ngengreng” dan setelah selesai dilanjutkan dengan “nerusi” pada sebelah lainnya. Malam klowong yang digunakan pada proses ini tidak boleh bertekstur terlalu ulet agar nantinya mudah dikerok.
  2. Nembok, yaitu menutup bagian-bagian pola yang akan dibiarkan berwarna putih menggunakan malam. Lapisan malam mini berfungsi sebagai tembok penahan zat pewarna agar jangan merembes ke bagian yang ditembok. Malam tembok harus memiliki tekstur kuat dan ulet.
  3. Medel, yaitu mencelup kain yang telah diberi malam kedalam pewarna untuk memberikan warna dasar. Pada zaman dahulu, warna dasar ini adalah warna biru tua menggunakan bahan pewarna Indigo (bahasa jawanya adalah tom). Bahan pewarna ini tebilang sangat lambat untuk diserap oleh kain, sehingga harus dilakukan berulang kali.
  4. Ngerok dan Nggirah, yaitu menghilangkan lilin dari bagian-bagian yang akan diberikan warna soga. Biasanya proses ini menggunakan alat yang dinamakan cawuk (semacam pisau tumpul).
  5. Mbironi, yaitu menutup bagian-bagian yang akan tetap berwarna biru. Proses ini dilakukan pada kedua sisi kain.
  6. Nyoga, yaitu mencelup kain kedalam pewarna soga. Sebagaimana Medel, proses ini jika menggunakan pewarna alam juga harus dilakukan secara berulang dan setiap kali selesai pencelupan maka harus dikeringkan di udara terbuka.
  7. Nglorod, yaitu menghilangkan lilin batik menggunakan air mendidih.

Prosesnya panjang kan? Selain panjang, proses pembuatan batik tulis juga membutuhkan banyak waktu. Karna itulah, bisa dipahami kenapa harga batik tulis sangat tinggi.





II. Batik Cap
adalah kain yang dihias dengan teksture dan corak batik yang dibentuk dengan cap ( biasanya terbuat dari tembaga). Berikut adalah proses pembuatanya

Kain mori diletakkan di atas meja datar yang telah dilapisi dengan bahan yang empuk
1.     Malam direbus hingga mencair dan dijaga agar suhu cairan malam ini tetap dalam kondiri 60° s/d 70° Celcius
2.     Canting Cap lalu dimasukkan kedalam cairan malam tadi (kurang lebih 2 cm bagian bawah canting cap yang tercelup cairan malam)
3.     Canting Cap kemudian di-cap-kan (di-stempel-kan) dengan tekanan yang cukup di atas kain mori yang telah disiapkan tadi
4.     Cairan malam akan meresap ke dalam pori-pori kain mori hingga tembus ke sisi lain permukaan kain mori
5.     Setelah proses pengecapan pada kain selesai dengan berbagai kombinasi canting cap yang digunakan, selanjutnya kain mori akan dilakukan proses pewarnaan, dengan cara mencelupkan kain mori ini ke dalam tangki yang berisi warna yang sudah dipilih.
6.     Kain mori yang permukaannya telah diresapi oleh cairan malam, tidak akan terkena dalam proses pewarnaan ini.
7.     Setelah proses pewarnaan, proses berikutnya adalah penghilangan berkas motif cairan malam melalui proses merebus kain.
8.     Sehingga akan nampak 2 warna, yaitu warna dasar asli kain mori yang tadi tertutup malam, dan warna setelah proses pewarnaan tadi.
9.     Jika akan diberikan kombinasi pewarnaan lagi, maka harus dimulai lagi dari proses pengecapan kain sampai proses perebusan kain.