KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT,
karena dengan rahmat dan karunia-Nya saya masih diberi kesempatan untuk
menyelesaikan tugas Karya Ilmiah Bahasa Indonesia InI. Tidak lupa juga
Saya capkan terima kasih kepada guru bahasa Indonesia yaitu Ibu NURLELA yang
telah membimbing Saya agar dapat mengerti tentang bagaimana cara menyusun karya
tulis ilmiah Ini.
Karya Ilmiah Ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang Bahayanya Narkoba, yang Saya sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini di susun oleh Saya dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri Saya maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya Karya Ilmiah ini dapat terselesaikan.
Karya Ilmiah Ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang Bahayanya Narkoba, yang Saya sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini di susun oleh Saya dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri Saya maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya Karya Ilmiah ini dapat terselesaikan.
semoga Karya Ilmiah Saya Dapat bermanfaat bagi Para
Mahasiswa, Pelajar, Umum Khususnya pada diri saya sendiri dan semua yang
membaca Karya Tulis Saya ini, Dan Mudah mudahan Juga dapat
memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca . Walaupun Karya Ilmiah ini
memiliki kelebihan dan kekurangan. Saya mohon untuk saran dan kritiknya. Terima
kasih
Penulis Artikel
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..............................................................................................
B. Identifikasi Masalah ......................................................................................
C. Tujuan ............................................................................................................
D. Metode ..........................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Upaya Pencegahan ........................................................................................
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ...................................................................................................
B. Saran ..............................................................................................................
A. Latar Belakang ..............................................................................................
B. Identifikasi Masalah ......................................................................................
C. Tujuan ............................................................................................................
D. Metode ..........................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Upaya Pencegahan ........................................................................................
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ...................................................................................................
B. Saran ..............................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Bahaya narkoba atau narkotika
telah diketahui secara luas. Namun masih, saja banyak yang doyan menikmati
barang laknat itu. Kali ini eL-Ka, menguraikan apa saja sih yang termasuk dalam
golongan narkoba dan bahayanya. Agar kita semua menghindarinya.
Mitra muda, tak dapat dipungkiri
bahwa narkoba merupakan wabah paling berbahaya yang menjangkiti manusia di
seluruh pelosok bumi. Tidak diragukan lagi, bahwa kelemahan iman dan
ketidakbersimpuhan kepada Allah dalam segala kesulitan merupakan faktor
terpenting yang mengkondusifkan kecanduan narkoba.
Manusia yang taat beragama pasti
akan jauh dari neraka narkoba. Tidak mungkin dia akan mengulurkan tangannya
pada narkoba, baik membeli, mengedarkan, maupun menyelundupkannya. Sebab, jalan
narkoba adalah jalan setan dan jalan Allah tidak mungkin bertemu dengan jalan
setan.
Bahaya bagi pelajar
Di Indonesia, pencandu narkoba
ini perkembangannya semakin pesat. Para pencandu narkoba itu pada umumnya
berusia antara 11 sampai 24 tahun. Artinya usia tersebut ialah usia produktif
atau usia pelajar.Pada awalnya, pelajar yang mengonsumsi narkoba biasanya
diawali dengan perkenalannya dengan rokok.
Karena kebiasaan merokok ini
sepertinya sudah menjadi hal yang wajar di kalangan pelajar saat ini. Dari
kebiasaan inilah, pergaulan terus meningkat, apalagi ketika pelajar tersebut
bergabung ke dalam lingkungan orang-orang yang sudah menjadi pencandu narkoba.
Awalnya mencoba, lalu kemudian mengalami ketergantungan.
Dampak negatif penyalahgunaan
narkoba terhadap anak atau remaja (pelajar-red) adalah sebagai berikut:
·
Perubahan
dalam sikap, perangai dan kepribadian,
·
Sering
membolos, menurunnya kedisiplinan dan nilai-nilai pelajaran,
·
Menjadi
mudah tersinggung dan cepat marah,
·
Sering
menguap, mengantuk, dan malas,
·
Tidak
memedulikan kesehatan diri,
·
Suka
mencuri untuk membeli narkoba.
Berikut Jenis-jenis Narkoba Dan Apa Saja
Bahya-Bahayanya
1. Opium
Opium adalah jenis narkotika yang
paling berbahaya. Dikonsumsi dengan cara ditelan langsung atau diminum bersama
teh, kopi atau dihisap bersama rokok atau syisya (rokok ala Timur Tengah).
Opium diperoleh dari buah pohon opium yang belum matang dengan cara menyayatnya
hingga mengeluarkan getah putih yang lengket.
Pada mulanya, pengonsumsi opium
akan merasa segar bugar dan mampu berimajinasi dan berbicara, namun hal ini
tidak bertahan lama. Tak lama kemudian kondisi kejiwaannya akan mengalami
gangguan dan berakhir dengan tidur pulas bahkan koma.
Jika seseorang ketagihan, maka
opium akan menjadi bagian dari hidupnya. Tubuhnya tidak akan mampu lagi
menjalankan fungsi-fungsinya tanpa mengonsumsi opium dalam dosis yang biasanya.
Dia akan merasakan sakit yang luar biasa jika tidak bisa memperolehnya.
Kesehatannya akan menurun drastis. Otot-otot si pecandu akan layu, ingatannya
melemah dan nafsu makannya menurun. Kedua matanya mengalami sianosis dan berat
badannya terus menyusut.
2. Morphine
Orang yang mengonsumsi morphine
akan merasakan keringanan (kegesitan) dan kebugaran yang berkembang menjadi
hasrat kuat untuk terus mengonsumsinya. Dari sini, dosis pemakaian pun terus
ditambah untuk memperoleh ekstase (kenikmatan) yang sama.
Kecanduan bahan narkotika ini
akan menyebabkan pendarahan hidung (mimisan) dan muntah berulang-ulang. Pecandu
juga akan mengalami kelemahan seluruh tubuh, gangguan memahami sesuatu dan
kekeringan mulut. Penambahan dosis akan menimbulkan frustasi pada pusat pernafasan
dan penurunan tekanan darah. Kondisi ini bisa menyebabkan koma yang berujung
pada kematian.
3. Heroin
Bahan narkotika ini berbentuk
bubuk kristal berwarna putih yang dihasilkan dari penyulingan morphine. Menjadi
bahan narkotika yang paling mahal harganya, paling kuat dalam menciptakan
ketagihan (ketergantungan) dan paling berbahaya bagi kesehatan secara umum.
Penikmatnya mula-mula akan merasa
segar, ringan dan ceria. Dia akan mengalami ketagihan seiring dengan konsumsi
secara berulang-ulang. Jika demikian, maka dia akan selalu membutuhkan dosis
yang lebih besar untuk menciptakan ekstase yang sama. Karena itu, dia pun harus
megap-megap untuk mendapatkannya, hingga tidak ada lagi keriangan maupun
keceriaan. Keinginannya hanya satu, memperoleh dosis yang lebih banyak untuk
melepaskan diri dari rasa sakit yang tak tertahankan dan pengerasan otot akibat
penghentian pemakaian.
Pecandu heroin lambat laun akan
mengalami kelemahan fisik yang cukup parah, kehilangan nafsu makan, insomnia
(tidak bisa tidur) dan terus dihantui mimpi buruk. Selain itu, para pecandu
heroin juga menghadapi sejumlah masalah seksual, seperti impotensi dan lemah
syahwat. Sebuah data statistik menyebutkan, angka penderita impotensi di
kalangan pecandu heroin mencapai 40%.
4. Codeine
Codeine mengandung opium dalam
kadar yang sedikit. Senyawa ini digunakan dalam pembuatan obat batuk dan pereda
sakit (nyeri). Perusahaan-perusahaan farmasi telah bertekad mengurangi
penggunaan codeine pada obat batuk dan obat-obat pereda nyeri. Karena dalam
beberapa kasus, meski jarang, codeine bisa menimbulkan kecanduan.
5. Kokain
Kokain disuling dari tumbuhan
koka yang tumbuh dan berkembang di pegunungan Indis di Amerika Selatan (Latin)
sejak 100 tahun silam. Kokain dikonsumsi dengan cara dihirup, sehingga terserap
ke dalam selaput-selaput lendir hidung kemudian langsung menuju darah. Karena
itu, penciuman kokain berkali-kali bisa menyebabkan pemborokan pada selaput
lendir hidung, bahkan terkadang bisa menyebabkan tembusnya dinding antara kedua
cuping hidung.
Problem kecanduan kokain terjadi
di Amerika Serikat, karena faktor kedekatan geografis dengan sumber
produksinya. Dengan proses sederhana, yakni menambahkan alkaline pada krak,
maka pengaruh kokain bisa berubah menjadi sangat aktif. Jika heroin merupakan
zat adiktif yang paling banyak menyebabkan ketagihan fisik, maka kokain
merupakan zat adiktif yang paling bayak menyebabkan ketagihan psikis.
Setiap tahun, Amerika Serikat
membelanjakan anggaran 30 miliar dollar untuk kokain dan krak. Tak kurang dari
10 juta warga Amerika mengonsumsi kokain secara semi-rutin. Pemakaian kokain
dalam jangka pendek mendatangkan perasaan riang-gembira dan segar-bugar. Namun
beberapa waktu kemudian muncul perasaan gelisah dan takut, hingga halusinasi.
6. Amfitamine
Obat ini ditemukan pada tahun 1880.
Namun, fakta medis membuktikan bahwa penggunaannya dalam jangka waktu lama bisa
mengakibatkan risiko ketagihan. Pengguna obat adiktif ini merasakan suatu
ekstase dan kegairahan, tidak mengantuk, dan memperoleh energi besar selama
beberapa jam. Namun setelah itu, ia tampak lesu disertai stres dan
ketidakmampuan berkonsentrasi, atau perasaan kecewa sehingga mendorongnya untuk
melakukan tindak kekerasan dan kebrutalan.
Kecanduan obat adiktif ini juga
menyebabkan degup jantung mengencang dan ketidakmampuan berelaksasi, ditambah
lemah seksual. Bahkan dalam beberapa kasus menimbulkan perilaku seks
menyimpang. Termasuk derivasi (turunan) obat ini adalah obat yang disebut
“captagon”. Obat ini banyak dikonsumsi oleh para siswa selama musim ujian,
padahal prosedur penggunaannya sebenarnya sangat ketat dan hati-hati.
7. Ganja
Ganja memiliki sebutan yang
jumlahnya mencapai lebih dari 350 nama, sesuai dengan kawasan penanaman dan
konsumsinya, antara lain; mariyuana, hashish, dan hemp. Adapun zat terpenting
yang terkandung dalam ganja adalah zat trihidrocaniponal (THC).
B.
Identifikasi
Masalah
Berdasarkan latar belakang
masalah, masalah – masalah yang muncul dapat di identifikasi sebagai berikut :
1.
Banyaknya
masyarakat belum mengetahui bahayanya narkoba.
2.
Banyaknya
masyarakat belum memiliki pemahaman tentang bahaya narkoba.
3.
Banyaknya
masyarakat belum memiliki konsep hidup sehat.
C.
Tujuan
Penulisan
karya tulis ini bertujuan :
1.
Agar Banyaknya masyarakat dapat mengetahui bahayanya narkoba.
2. Agar Banyaknya masyarakat dapat mengetahui pemahaman tentang bahaya narkoba.
3. Agar Banyaknya masyarakat memiliki konsep hidup sehat.
2. Agar Banyaknya masyarakat dapat mengetahui pemahaman tentang bahaya narkoba.
3. Agar Banyaknya masyarakat memiliki konsep hidup sehat.
D.
Metode
Metode
Yg Digunakan Dalam Penulisan Ini Adalah Metode Secara Langsung.
metode ini mengkaji berbagai referensi tentang bahayanya narkoba.
metode ini mengkaji berbagai referensi tentang bahayanya narkoba.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Upaya
Pencegahan
Berbagai cara telah dilakukan
oleh pemerintah untuk mencegah peredaran narkoba. cara tersebut antara lain :
·
Mengadakan
pengawasan yang ketat terhadap barang barang yang masuk.
·
Memberikan
hukuman yang berat terhadap pengedar dan pemakai narkoba.
·
melakukan
kerja sama dengan pihak yang berwenang untuk melakukan penyuluhan tentang
bahaya narkoba, atau mungkin mengadakan razia mendadak secara rutin.
·
Kemudian
pendampingan dari orang tua siswa itu sendiri dengan memberikan perhatian dan
kasih sayang.
·
Pihak
sekolah harus melakukan pengawasan yang ketat terhadap gerak-gerik anak
didiknya, karena biasanya penyebaran (transaksi) narkoba sering terjadi di
sekitar lingkungan sekolah.
·
Yang
tak kalah penting adalah, pendidikan moral dan keagamaan harus lebih ditekankan
kepada siswa.
·
Meningkatkan
iman dan taqwa melalui pendidikan agama dan keagamaan baik di sekolah maupun di
masyarakat.
·
Meningkatkan
peran keluarga melalui perwujudan keluarga sakinah, sebab peran keluarga sangat
besar terhadap pembinaan diri seseorang. Hasil penelitia menunjukkan bahwa
anak-anak nakal dan brandal pada umumnya adalah berasal dari keluarga yang
berantakan (broken home).
·
Penanaman
nilai sejak dini bahwa Narkoba adalah haram sebagaimana haramnya Babi dan
berbuat zina.
·
Meningkatkan
peran orang tua dalam mencegah Narkoba, di Rumah oleh Ayah dan Ibu, di Sekolah
oleh Guru/Dosen dan di masyarakat oleh tokoh agama dan tokoh masyarakat serta
aparat penegak hukum.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berdasarkan
pembahasan yang telah diuraikan dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Masyarakat perlu menghindari diri dari penyebaran
narkoba
2. Upaya pemerintah memberikan penyuluhan tentang
penyebaran narkoba
3. Narkoba adalah barang yang sangat berbahaya dan bisa
merusak susunan syaraf yang bisa merubah sebuah kepribadian seseorang menjadi
semakin buruk
4. Narkoba adalah sumber dari tindakan kriminalitas yang
bisa merusak norma dan ketentraman umu.
5. Menimbulkan dampak negative yang mempengaruhi pada
tubuh baik secara fisik maupun psikologis.
B.
Saran
1.
Hendaknya
masyarakat peduli tentang kesehatan
2.
Pemerintah
hendaknya segera mencari solusi agar penyebaran narkoba tidak terjadi lagi
3.
Hendaknya
Pihak sekolah harus melakukan pengawasan yang ketat terhadap gerak-gerik anak
didiknya, karena biasanya penyebaran (transaksi) narkoba sering terjadi di
sekitar lingkungan sekolah.
Yang tak kalah penting adalah,
pendidikan moral dan keagamaan harus lebih ditekankan kepada siswa. Karena
salah satu penyebab terjerumusnya anak-anak ke dalam lingkaran setan ini adalah
kurangnya pendidikan moral dan keagamaan yang mereka serap, sehingga perbuatan
tercela seperti ini pun, akhirnya mereka jalani.
Oleh sebab itu, mulai saat ini,
kita selaku pendidik, pengajar, dan sebagai orang tua, harus sigap dan waspada,
akan bahaya narkoba yang sewaktu-waktu dapat menjerat anak-anak kita sendiri.
Dengan berbagai upaya tersebut di atas, mari kita jaga dan awasi anak didik
kita, dari bahaya narkoba tersebut, sehingga harapan kita untuk menelurkan
generasi yang cerdas dan tangguh di masa yang akan datang dapat terealisasikan
dengan baik..