Rabu, 26 Juni 2013

Positive and Negative Effects of Facebook on Society


Positive and Negative Effects of Facebook on Society

Facebook is a worldwide social network connecting people from all over the world. It’s pretty doubtful whether people nowadays could function properly without using Facebook for checking on their friends or relatives profiles. It has expanded so much that people got used to publicizing pictures and stories of their most precious moments and if some event is not posted on Facebook it’s as if it didn’t happen.
All of the above-said confirms the need to specify and determine clearly the positive and negative sides of this enormous media in itself – Facebook.
Positive Impacts of Facebook
On the one hand, Facebook gives you the unique opportunity to keep in touch with your family or friends no matter how far away you happen to live. The network could be even called psychologically benefiting as it provides comfort for people and preserves their mental health by allowing them to stay close to their beloved ones though not physically but on a higher communication level, as through Facebook you could express your deepest emotions or ask for help in your most difficult moments.
Facebook assures that there will always be somebody you could contact for free no matter how far away they are from you; after all Facebook is also available as a smart phone application, which means that the people you need will see your message on the brink of the moment.
Besides people could find long-lost friends through only typing in their full name or search for them on their mutual acquaintances’ friends lists. Moreover, there are a lot of instances when people found their life partner on Facebook as most of us tend to find it easier to start a chat with a stranger on Facebook – you see the person’s picture, which means that they are not totally unknowns to you, but at the same time you are not standing face to face with them and you will probably not feel that much nervous as you would in a personal meeting or a date.
Another positive side of Facebook is that it can unite people for a specific cause and can encourage them to fight against the evil forces or any other bad mafia.
Negative Impacts of Facebook
On the other hand, there is ever chance of you becoming a victim of bullying or cyber crime on Facebook, which could not only harm you psychologically but in some cases physically, so everyone should be extremely cautious when using the social network and particularly when posting personal details, information or images.
Furthermore, although Facebook is known to bring people together it can also destroy relationships as there jealousy may arise in couples when one sees their girlfriend/boyfriend saying that somebody looks extremely nice on their latest picture.
Sometimes people share photos on Facebook related to violence and sex, which puts a negative impact on children and teenagers. This can be huge drawback of using Facebook for kids and teenagers.
Last but not least, theoretically, Facebook is really stalker-friendly and somebody you don’t know can pretend they go to the same university with you, ask for your friendship and acquire all of your personal information. Once again, you should be aware of all the negative effects so that to be able to enjoy the positive sides of Facebook.
Conclusion
Finally, Facebook is a truly amazing social network that keeps you connected with your friends and relatives but once you are fully aware of its drawbacks could you enjoy its positive side.


Efek Positif dan Negatif dari Facebook pada Masyarakat
Posted sekitar 25 hari yang lalu | 0 komentar
Facebook adalah jaringan sosial di seluruh dunia yang menghubungkan orang-orang dari seluruh dunia. Hal ini cukup diragukan apakah orang saat ini bisa berfungsi dengan baik tanpa menggunakan Facebook untuk memeriksa teman-teman mereka atau profil kerabat. Ini telah diperluas sehingga orang terbiasa dengan gambar publikasi dan cerita dari momen yang paling berharga mereka dan jika beberapa peristiwa tidak diposting di Facebook itu seolah-olah itu tidak terjadi.
Semua di atas-mengatakan menegaskan kebutuhan untuk menentukan dan menentukan dengan jelas sisi positif dan negatif dari media ini sangat besar dalam dirinya sendiri - Facebook.
Dampak positif dari Facebook
Di satu sisi, Facebook memberi Anda kesempatan unik untuk tetap berhubungan dengan keluarga atau teman-teman tidak peduli seberapa jauh Anda kebetulan tinggal. Jaringan bisa bahkan disebut manfaat psikologis karena memberikan kenyamanan bagi masyarakat dan menjaga kesehatan mental mereka dengan membiarkan mereka untuk tetap dekat dengan orang yang dicintainya meskipun tidak secara fisik tetapi pada tingkat komunikasi yang lebih tinggi, karena melalui Facebook Anda bisa mengekspresikan emosi terdalam Anda atau meminta bantuan di saat-saat paling sulit Anda.
Facebook menjamin bahwa akan selalu ada seseorang yang Anda dapat menghubungi untuk bebas tidak peduli seberapa jauh mereka dari Anda, setelah semua Facebook juga tersedia sebagai aplikasi ponsel pintar, yang berarti bahwa orang yang Anda butuhkan akan melihat pesan Anda di ambang saat ini.
Selain orang bisa menemukan teman lama hilang melalui hanya mengetikkan nama lengkap mereka atau mencari mereka di saling kenalan mereka daftar teman. Selain itu, ada banyak contoh ketika orang menemukan pasangan hidup mereka di Facebook karena kebanyakan dari kita cenderung merasa lebih mudah untuk memulai chat dengan orang asing di Facebook - Anda melihat gambar seseorang, yang berarti bahwa mereka tidak benar-benar diketahui untuk Anda, tetapi pada saat yang sama Anda tidak berdiri berhadapan dengan mereka dan Anda mungkin tidak akan merasa bahwa banyak gugup seperti yang Anda lakukan dalam pertemuan pribadi atau kencan.
Sisi positif lain dari Facebook adalah bahwa hal itu dapat menyatukan orang-orang untuk tujuan tertentu dan dapat mendorong mereka untuk melawan kekuatan jahat atau mafia buruk lainnya.
Dampak Negatif Facebook
Di sisi lain, ada pernah kesempatan Anda menjadi korban bullying atau cyber crime di Facebook, yang tidak hanya dapat merugikan Anda secara psikologis tetapi dalam beberapa kasus secara fisik, sehingga semua orang harus sangat berhati-hati ketika menggunakan jaringan sosial dan terutama ketika posting data pribadi, informasi atau gambar.
Selanjutnya, meskipun Facebook dikenal untuk membawa orang bersama-sama juga dapat menghancurkan hubungan karena ada kecemburuan dapat muncul dalam pasangan ketika seseorang melihat pacar mereka / pacar mengatakan bahwa seseorang terlihat sangat bagus pada gambar terbaru mereka.
Kadang-kadang orang berbagi foto di Facebook yang berkaitan dengan kekerasan dan seks, yang menempatkan dampak negatif pada anak-anak dan remaja. Ini bisa menjadi kelemahan besar menggunakan Facebook untuk anak-anak dan remaja.
Last but not least, secara teoritis, Facebook benar-benar penguntit-ramah dan seseorang yang Anda tidak tahu bisa berpura-pura mereka pergi ke universitas yang sama dengan Anda, meminta persahabatan Anda dan mendapatkan semua informasi pribadi Anda. Sekali lagi, Anda harus menyadari semua efek negatif sehingga dapat menikmati sisi positif dari Facebook.
Kesimpulan
Akhirnya, Facebook adalah jaringan sosial benar-benar menakjubkan yang membuat Anda tetap terhubung dengan teman dan kerabat tetapi sekali Anda sepenuhnya menyadari kekurangannya bisa Anda nikmati sisi positif.
 


Jumat, 21 Juni 2013

puisi populer

                            KENAPA WAKTU

saat mentari mulai menyusupi kalbu.
dendangan angin pagi yang seakan memulai masa baru.
kicauan burung-burung camar yang memekakan telimga.
terimgat akan sebuah janji yang selama ini aku ingin wujudkan.
      dalam kerinduan yang tak terbatas.
      bercampur dengan opini dan fakta.
      seaakan bembentuk suatu alasan pasti.
      sebuah jalan yang sangat jauh dan ingin aku wujudkan.
waktu, kapanpun kau berjalan.
seolah aku tak tahu dan mencoba menghindarinya.
tersesat dalam kabut abu-abu.
yang membuatku tersesat dari jalan yang seharusnya ku tempuh.
      penyesalan mungkin sudah tiada guna.
      engkau sudah terlalu jauh meninggalkanku.
      hanya mimpi yang selalu menghantuiku.
      mimpi putih dalam kehidupan yang hitam.


                                        IBU

lama sudah engkau mengenal diriku.
kau ketahui semua kebiasaan ku.
dan selalu engkau  mencukupi kebutuhanku.
merawatku, mendidikku, menyayangiku.
      semua yang kau lakukan seolah aku adalah sesuatu yang paling berharga.
      pelukan hangat saat aku merasakan ketakutan di masa kecil.
      dan curahan kasih sayang yang selalu kau berikan tanpaku memintanya.
      selalu ku ingat walaupun ku sudah beranjak dewasa.
ibu, kenangan-kenangan indah yang telah engkau berikan.
membuatku ingin selalu menyayangimu.
mematuhi semua yang engkau katakan.
dan sekali-kali tidak ingin aku mengecewakanmu.
      bagiku, engkau adalah orang yang paling berharga.
      engkau adalah sosok yang tak akan pernah ku lupakan.
      semua kasih sayangmu yang engkau berikan kepadaku.
      adalah suatu yang tak pernah ku dapatkan dari orang lain.

Rabu, 05 Juni 2013

Kumpulan Cerita Lucu Abu Nawas 

Cerita lucu Abu Nawas ia mampu menyelesaikan beragam masalah dengan gaya yang santai, tenang dan humoris di dalam hidup nya sehingga mampu mengundang senyum dan tawa bahkan gelak tawa para pendengarnya yang sangat suka sekali di dalam kelucuan nya sang abu nawas. Banyak yang mengira bahwa sang Abu Nawas adalah sosok fiktif atau karangan belaka, padahal kenyataannya dia benar-benar hadir dan ada di dalam kehidupan nyata atau di dunia. Beliau aslinya adalah seorang Persia yang terlahir di Ashwaz pada tahun 750 M. Ia seorang yang sangat cerdas, supel dan suka bergaul yang ternyata pandai juga bersyair puisi, bernyanyi dan berpantun, sungguh sesosok yang sangat luar biasa bukan ? Beliau adalah sosok yang dikenal sebagai Sufi yang alim sekaligus juga seorang badut yang lucu yang meninggal pada tahun 819 M di Baghdad.
Bahkan kelucuannya terbawa hingga akhir hayatnya, di depan makamnya ada pintu gerbang yang terkunci dengan gembok besar sekali. Namun di kanan kiri pintu gerbang itu pagarnya bolong sehingga orang bisa leluasa masuk untuk berziarah. Bagi sobat-sobat semua yang membaca artikel ini, tidak ada salahnya untuk membaca sebuah kisah cerita lucu Abu Nawas yang sangat terkenal ini pada zaman dahulu, berikut di bawah ini kisah cerita nya :
 
Cerita Lucu Abu Nawas 


Cerita Lucu Abu Nawas 1


Bapaknya Abu Nawas adalah Penghulu Kerajaan Baghdad bernama Maulana. Pada suatu hari bapaknya yang sudah tua itu sakit parah dan akhirnya meninggal dunia. Abu Nawas dipanggil ke istana. la diperintah Sultan (Raja) untuk mengubur jenazah bapaknya itu sebagaimana adat Syeikh Maulana.

Apa yang dilakukannya hampir tiada bedanya dengan Kadi Maulana baik mengenai tatacara memandikan jenazah hingga mengkafani, menyalati dan mendo'akannya, maka Sultan bermaksud mengangkat Abu Nawas menjadi Kadi atau penghulu menggantikan kedudukan bapaknya.

Namun... demi mendengar rencana sang Sultan.Tiba-tiba saja Abu yang cerdas itu nampak berubah menjadi gila. Usai upacara pemakaman bapaknya, ia mengambil sepotong batang pisang dan diperlakukannya seperti kuda, ia menunggang kuda dari batang pisang itu sambil berlari-lari dari kuburan bapaknya menuju rumahnya. Orang yang melihat menjadi terheran-heran dibuatnya.

Pada hari yang lain ia mengajak anak-anak kecil dalam jumlah yang cukup banyak untuk pergi ke makam bapaknya. Dan di atas makam bapaknya itu ia mengajak anak-anak bermain rebana dan bersuka cita. Kini semua orang semakin heran atas kelakuannya itu, mereka menganggap ia sudah menjadi gila karena ditinggal mati oleh bapaknya.

Pada suatu hari ada beberapa orang utusan dari Sultan Harun Al Rasyid datang menemui Abu Nawas.

"Hai Abu Nawas kau dipanggil Sultan untuk menghadap ke istana." kata wazirutusan Sultan.
"Buat apa sultan memanggilku, aku tidak ada keperluan dengannya." jawabnya dengan entengnya seperti tanpa beban.
"Hai ! Kau tidak boleh berkata seperti itu kepada rajamu."
"Hai Wazir, kau jangan banyak cakap. Cepat ambil ini kudaku ini dan mandikan di sungai supaya bersih dan segar." kata Abu Nawas sambil menyodorkan sebatang pohon pisang yang dijadikan kuda-kudaan. Si wazir hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan Abu Nawas.

"Kau mau apa tidak menghadap Sultan?" kata wazir.
"Katakan kepada rajamu, aku sudah tahu maka aku tidak mau." jawabnya.
"Apa maksudnya?" tanya wazir dengan rasa penasaran.

"Sudah pergi sana, bilang saja begitu kepada rajamu." sergah Abu Nawas sembari menyaruk debu dan dilempar ke arah Wazir dan teman-temannya. Wazir segera menyingkir dari halaman rumah Abu Nawas. Mereka melaporkan keadaan Abu Nawas yang seperti tak waras itu kepada Sultan Harun Al Rasyid.

Dengan geram Sultan berkata,"Kalian bodoh semua, hanya menghadapkan Abu Nawas kemari saja tak becus! Ayo pergi sana ke rumahnya dan bawa dia kemari dengan suka rela ataupun terpaksa."

Si wazir segera mengajak beberapa prajurit istana. Dan dengan paksa Abu Nawas di hadirkan di hadapan raja. Namun lagi-lagi di depan raja ia berlagak pilon bahkan tingkahnya ugal-ugalan tak selayaknya berada di hadapan seorang raja.

"Abu Nawas bersikaplah sopan!" tegur Baginda.
"Ya Baginda, tahukah Anda....?"
"Apa...?"
"Baginda... terasi itu asalnya dari udang !"
"Kurang ajar kau menghinaku !"
"Tidak Baginda! Siapa bilang udang berasal dari terasi?"

Baginda merasa dilecehkan, ia naik pitam dan segera memberi perintah kepadapara pengawalnya. "Hajar dia ! Pukuli dia sebanyak dua puluh lima kali."

Abu Nawas yang kurus kering itu akhirnya lemas tak berdaya dipukuli tentara yang bertubuh kekar. Usai dipukuli ia disuruh keluar istana. Ketika sampai di pintu gerbang kota, ia dicegat oleh penjaga.

"Hai Abu Nawas! Tempo hari ketika kau hendak masuk ke kota ini kita telah mengadakan perjanjian. Masak kau lupa pada janjimu itu? Jika engkau diberi hadiah oleh Baginda maka engkau berkata: Aku bagi dua; engkau satu bagian, aku satu bagian. Nah, sekarang mana bagianku itu?"

"Hai penjaga pintu gerbang, apakah kau benar-benar menginginkan hadiah Baginda yang diberikan kepada tadi?"
"lya, tentu itu kan sudah merupakan perjanjian kita?"
"Baik, aku berikan semuanya, bukan hanya satu bagian!"
"Ternyata kau baik hati Abu Nawas. Memang harusnya begitu, kau kan sudah sering menerima hadiah dari Baginda."

Tanpa banyak cakap lagi Abu Nawas mengambil sebatang kayu yang agak besar lalu orang itu dipukulinya sebanyak dua puluh lima kali.Tentu saja orang itu menjerit-jerit kesakitan dan menganggap Abu Nawas telah menjadi gila.

Setelah penunggu gerbang kota itu klenger Abu Nawas meninggalkannya begitu saja, ia terus melangkah pulang ke rumahnya. Sementara itu si penjaga pintu gerbang mengadukan nasibnya kepada SultanHarun Al Rasyid.

"Ya, Tuanku Syah Alam, ampun beribu ampun. Hamba datang kemari mengadukan Abu Nawas yang telah memukul hamba sebanyak dua puluh limakali tanpa suatu kesalahan. Hamba mohom keadilan dari Tuanku Baginda."

Baginda segera memerintahkan pengawal untuk memanggil Abu Nawas. SetelahA bu Nawas berada di hadapan Baginda ia ditanya."Hai Abu Nawas! Benarkah kau telah memukuli penunggu pintu gerbang kota ini sebanyak dua puluh lima kali pukulan?"

Berkata Abu Nawas,"Ampun Tuanku, hamba melakukannya karena sudah sepatutnya dia menerima pukulan itu."
"Apa maksudmu? Coba kau jelaskan sebab musababnya kau memukuli orang itu?" tanya Baginda.

"Tuanku," kata Abu Nawas. "Hamba dan penunggu pintu gerbang ini telah mengadakan perjanjian bahwa jika hamba diberi hadiah oleh Baginda maka hadiah tersebut akan dibagi dua. Satu bagian untuknya satu bagian untuk saya. Nah pagi tadi hamba menerima hadiah dua puluh lima kali pukulan, maka saya berikan pula hadiah dua puluh lima kali pukulan kepadanya."

"Hai penunggu pintu gerbang, benarkah kau telah mengadakan perjanjian seperti itu dengan Abu Nawas?" tanya Baginda.

"Benar Tuanku," jawab penunggu pintu gerbang."Tapi hamba tiada mengira jika Baginda memberikan hadiah pukulan."

"Hahahahaha dasar tukang peras, sekarang kena batunya kau!" sahut Baginda. "Abu Nawas tiada bersalah, bahkan sekarang aku tahu bahwa penjaga pintu gerbang kota Baghdad adalah orang yang suka malak, suka memeras orang! Kalau kau tidak merubah kelakuan burukmu itu sungguh aku akan memecat dan menghukum kamu!"

"Ampun Tuanku," sahut penjaga pintu gerbang dengan gemetar.

Abu Nawas berkata, "Tuanku, hamba sudah lelah, sudah mau istirahat, tiba-tiba diwajibkan hadir di tempat ini, padahal hamba tiada bersalah. Hamba mohon ganti rugi. Sebab jatah waktu istirahat hamba sudah hilang karena panggilan Tuanku. Padahal besok hamba harus mencari nafkah untuk keluarga hamba."

Sejenak Baginda melengak, terkejut atas protes tersebut, namun tiba-tiba ia tertawa terbahak-bahak, "Hahahaha... jangan kuatir Nawas."

Baginda kemudian memerintahkan bendahara kerajaan memberikan sekantong uang perak kepadanya. Abu Nawas pun pulang dengan hati gembira. Tetapi sesampai di rumahnya ia masih bersikap aneh dan bahkan semakin nyentrik seperti orang gila sungguhan. Pada suatu hari Raja Harun Al Rasyid mengadakan rapat dengan para menterinya.

"Apa pendapat kalian mengenai Abu Nawas yang hendak kuangkat sebagai kadi?"

Wazir atau perdana menteri berkata, "Melihat keadaannnya yang semakin parah otaknya maka sebaiknya Tuanku mengangkat orang lain saja menjadi kadi."

Menteri-menteri yang lain juga mengutarakan pendapat yang sama. "Tuanku, ia telah menjadi gila karena itu dia tak layak menjadi kadi."

"Baiklah, kita tunggu dulu sampai dua puluh satu hari, karena bapaknya baru saja mati. Jika tidak sembuh-sembuh juga bolehlah kita mencari kadi yang lain saja."

Setelah lewat satu bulan Abu Nawas masih dianggap gila, maka Sultan Harun AlRasyid mengangkat orang lain menjadi kadi atau penghulu kerajaan Baghdad. Konon dalam suatu pertemuan besar ada seseorang bernama Polan yang sejak lama berambisi menjadi Kadi.

la mempengaruhi orang-orang di sekitar Baginda untuk menyetujui jika ia diangkat menjadi Kadi, maka tatkala ia mengajukan dirinya menjadi Kadi kepada Baginda maka dengan mudah Baginda menyetujuinya. Begitu mendengar Polan diangkat menjadi kadi maka Abu Nawas mengucapkan syukur.

"Alhamdulillah aku telah terlepas dari balak yang mengerikan. Tapi, sayang sekali kenapa harus Polan yang menjadi Kadi, kenapa tidak yang lain saja."

Mengapa Abu Nawas bersikap seperti orang gila? Ceritanya begini:

Pada suatu hari ketika ayahnya sakit parah dan hendak meninggal dunia ia panggil Abu Nawas untuk menghadap. Abu Nawas pun datang mendapat bapaknya yang sudah lemah lunglai.

Berkata bapaknya,"Hai anakku, aku sudah hampir mati. Sekarang ciumlah telinga kanan dan telinga kiriku."

Abu Nawas segera menuruti permintaan terakhir bapaknya. la cium telinga kanan bapaknya, ternyata berbau harum, sedangkan yang sebelah kiri berbausangat busuk."Bagamaina anakku? Sudah kau cium?"

"Sudah Bapak!"

"Ceritakankan dengan sejujurnya, baunya kedua telingaku itu."

"Aduh Pak, sungguh mengherankan, telinga Bapak yang sebelah kanan berbau harum sekali. Tapi... yang sebelah kiri kok baunya amat busuk?"

"Hai anakku Abu Nawas, tahukah apa sebabnya bisa terjadi begini?"

"Wahai bapakku, cobalah ceritakan kepada anakmu ini."

Berkata Syeikh Maulana "Pada suatu hari datang dua orang mengadukan masalahnya kepadaku. Yang seorang aku dengarkan keluhannya. Tapi yang seorang lagi karena aku tak suka maka tak kudengar pengaduannya. Inilah resiko menjadi Kadi (Penghulu). Jika kelak kau suka menjadi Kadi maka kau akan mengalami hai yang sama, namun jika kau tidak suka menjadi Kadi maka buatlah alasan yang masuk akal agar kau tidak dipilih sebagai Kadi oleh Sultan Harun Al Rasyid. Tapi tak bisa tidak Sultan Harun Al Rasyid pastilah tetap memilihmu sebagai Kadi."

Nah, itulah sebabnya Abu Nawas pura-pura menjadi gila. Hanya untuk menghindarkan diri agar tidak diangkat menjadi kadi, seorang kadi atau penghulu pada masa itu kedudukannya seperti hakim yang memutus suatu perkara.
Walaupun Abu Nawas tidak menjadi Kadi namun dia sering diajak konsultasi oleh sang Raja untuk memutus suatu perkara. Bahkan ia kerap kali dipaksa datang ke istana hanya sekedar untuk menjawab pertanyaan Baginda Raja yang aneh-aneh dan tidak masuk akal.
---o0o---
Cerita Lucu Abu Nawas 2

Pada suatu sore, ketika Abu Nawas sedang mengajar murid-muridnya. Ada dua orang tamu datang ke rumahnya. Yang seorang adalah wanita tua penjual kahwa, sedang satunya lagi adalah seorang pemuda berkebangsaan Mesir.

Wanita tua itu berkata beberapa patah kata kemudian diteruskan dengan si pemuda Mesir. Setelah mendengar pengaduan mereka, Abu Nawas menyuruh murid-muridnya menutup kitab mereka.

"Sekarang pulanglah kalian. Ajak teman-teman kalian datang kepadaku pada malam hari ini sambil membawa cangkul, penggali, kapak dan martil serta batu."

Murid-murid Abu Nawas merasa heran, namun mereka begitu patuh kepada Abu Nawas. Dan mereka merasa yakin gurunya selalu berada membuat kejutan dan berada di pihak yang benar. Pada malam harimya mereka datang ke rumah Abu Nawas dengan membawa peralatan yang diminta oleh Abu Nawas.

Berkata Abu Nawas,"Hai kalian semua! Pergilah malam hari ini untuk merusak Tuan Kadi yang baru jadi."

"Hah? Merusak rumah Tuan Kadi?" gumam semua muridnya keheranan. "Apa? Kalian jangan ragu. Laksanakan saja perintah gurumu ini!" kata Abu Nawas menghapus keraguan murid-muridnya.

Barangsiapa yang mencegahmu, jangan kau perdulikan, terus pecahkan saja rumah Tuan Kadi yang baru. Siapa yang bertanya, katakan saja aku yang menyuruh merusak. Barangsiapa yang hendak melempar kalian, maka pukullah mereka dan iemparilah dengan batu."

Habis berkata demikian, murid-murid Abu Nawas bergerak ke arah Tuan Kadi. Laksana demonstran mereka berteriak-teriak menghancurkan rumah Tuan Kadi. Orang-orang kampung merasa heran melihat kelakukan mereka. Lebih-lebih ketika tanpa basa-basi lagi mereka langsung merusak rumah Tua Kadi.

Orang-orang kampung itu berusaha mencegah perbuatan mereka, namun karena jumlah murid-murid Abu Nawas terlalu banyak maka orang-orang kampung tak berani mencegah.

Melihat banyak orang merusak rumahnya, Tuan Kadi segera keluar dan bertanya,"Siapa yang menyuruh kalian merusak rumahku?"
Murid-murid itu menjawab,"Guru kami Tuan Abu Nawas yang menyuruh kami!"

Habis menjawab begitu mereka bukannya berhenti malah terus menghancurkan rumah Tuan Kadi hingga rumah itu roboh dan rata dengan tanah. Tuan Kadi hanya bisa marah-marah karena tidak orang yang berani membelanya

"Dasar Abu Nawas provokator, orang gila! Besok pagi aku akan melaporkannya kepada Baginda."

Benar, esok harinya Tuan Kadi mengadukan kejadian semalam sehingga Abu Nawas dipanggil menghadap Baginda.

Setelah Abu Nawas menghadap Baginda, ia ditanya.

"Hai Abu Nawas apa sebabnya kau merusak rumah Kadi itu"

Abu Nawas menjawab,"Wahai Tuanku, sebabnya ialah pada satu malam hamba bermimpi, bahwasanya Tuan Kadi menyuruh hamba merusak rumahnya. Sebab rumah itu tidak cocok baginya, ia menginginkan rumah yang lebih bagus lagi.Ya, karena mimpi itu maka hamba merusak rumah Tuan Kadi."

Baginda berkata," Hai Abu Nawas, bolehkah hanya karena mimpi sebuah perintah dilakukan? Hukum dari negeri mana yang kau pakai itu?"

Dengan tenang Abu Nawas menjawab,"Hamba juga memakai hukum Tuan Kadi yang baru ini Tuanku."

Mendengar perkataan Abu Nawas seketika wajah Tuan Kadi menjadi pucat. la terdiam seribu bahasa. "Hai Kadi benarkah kau mempunyai hukum seperti itu?" tanya Baginda. Tapi Tuan Kadi tiada menjawab, wajahnya nampak pucat, tubuhnya gemetaran karena takut.

"Abu Nawas! Jangan membuatku pusing! Jelaskan kenapa ada peristiwa seperti ini !" perintah Baginda. "Baiklah ...... "Abu Nawas tetap tenang.

"Baginda.... beberapa hari yang lalu ada seorang pemuda Mesir datang ke negeri Baghdad ini untuk berdagang sambil membawa harta yang banyak sekali. Pada suatu malam ia bermimpi kawin dengan anak Tuan Kadi dengan mahar (mas kawin) sekian banyak. Ini hanya mimpi Baginda. Tetapi Tuan Kadi yang mendengar kabar itu langsung mendatangi si pemuda Mesir dan meminta mahar anaknya. Tentu saja pemuda Mesir itu tak mau membayar mahar hanya karena mimpi. Nah, di sinilah terlihat arogansi Tuan Kadi, ia ternyata merampas semua harta benda milik pemuda Mesir sehingga pemuda itu menjadi seorang pengemis gelandangan dan akhirnya ditolong oleh wanita tua penjual kahwa."

Baginda terkejut mendengar penuturan Abu Nawas, tapi masih belum percaya seratus persen, maka ia memerintahkan Abu Nawas agar memanggil si pemuda Mesir. Pemuda Mesir itu memang sengaja disuruh Abu Nawas menunggu di depan istana, jadi mudah saja bagi Abu Nawas memanggil pemuda itu ke hadapan Baginda.

Berkata Baginda Raja,"Hai anak Mesir ceritakanlah hal-ihwal dirimu sejak engkau datang ke negeri ini."

Ternyata cerita pemuda Mesir itu sama dengan cerita Abu Nawas. Bahkan pemuda itu juga membawa saksi yaitu Pak Tua pemilik tempat kost dia menginap.

"Kurang ajar! Ternyata aku telah mengangkat seorang Kadi yang bejad moralnya." Baginda sangat murka. Kadi yang baru itu dipecat dan seluruh harta bendanya dirampas dan diberikan kepada si pemuda Mesir.

Setelah perkara selesai, kembalilah si pemuda Mesir itu dengan Abu Nawas pulang ke rumahnya. Pemuda Mesir itu hendak membalas kebaikan Abu Nawas.

Berkatalah ia, "Janganlah engkau memberiku kepadaku. Aku tidak akan menerimanya sedikitpun jua barang sesuatupun."

Pemuda Mesir itu betul-betul mengagumi Abu Nawas. Ketika ia kembali ke negeri Mesir ia menceritakan tentang kehebatan Abu Nawas itu kepada penduduk Mesir sehingga nama Abu Nawas menjadi sangat terkenal.
---o0o---
Demikianlah tentang kumpulan cerita lucu abu nawas yang dapat admin berikan kepada sobat, semoga dapat bermanfaat ^^
Baca juga :

watu amben purwurejo